Lima Langkah Keluar dari Jeratan Kartu Kredit

Pengguna kartu kredit dapat dibedakan menjadi dua kelompok. Kelompok pertama adalah pengguna yang memakai kartu kredit karena mereka tak punya uang tunai di rekening bank untuk membayar dan membeli apa yang mereka inginkan.

Kelompok kedua adalah mereka yang memakai kartu kredit sebagai alat untuk mempermudah pembayaran. Kelompok ini hanya membeli barang yang memang sanggup dibeli dan membayar tagihan secara penuh setiap bulan. Kelompok ini kerapkali hanya menggunakan kartu kredit untuk memanfaatkan promo dari provider kartu kredit. Termasuk kelompok yang manakah Anda? Selamat jika anda masuk kelompok kedua, karena kelompok ini sangat jarang ditemui.

Adapun pengguna kartu kredit tipe pertama seringkali berakhir dengan terlilit hutang Karena membelanjakan lebih banyak dari kemampuan. Kebiasaan ini harus diubah agar kesehatan finansial meningkat. Inilah lima langkah sederhana dari USNews, tapi membutuhkan perjuangan untuk menjalaninya.

1. Sadari pengeluaran. Menggesek kartu kredit memang terasa mudah dan tak membutuhkan usaha sama sekali. Beberapa orang mengakui bahwa saat membayar belanjaan dengan kartu kredit mereka tak merasa menghamburkan uang seperti ketika membayar dengan uang tunai. catat setiap pengeluaran dan lakukan analisis, apa yang menjadi pengeluaran terbanyak. Makan di restoran? Belanja baju? Kurangi belanja yang tidak perlu.

2. Komitmen untuk berubah. Berbelanja kadang tak banyak menggunakan logika dan alasan. Apalagi bagi para impulsif shoppers yang sulit bisa menahan diri ketika melihat barang yang menarik. Komitmen harus tinggi, fokus pada kerusakan yang telah ditimbulkan karena belanja tanpa perhitungan.

3. Waspadai trik pemasaran. Bank tak peduli apakah anda punya uang untuk dibelanjakan atau tidak. Semakin anda menunda pembayaran, justru perusahaan akan mendapatkan untung dari bunga kredit anda. Memang tak mungkin sepenuhnya lepas dari pengaruh iklan, tapi waspadalah dan jangan sampai terjebak dalam promosi yang sebenarnya tidak anda perlukan.

4. Putus lingkaran utang. Punya terlalu banyak kartu bisa menimbulkan disorganisasi dan menambah utang tanpa terasa. Pilih kartu yang punya bunga paling sedikit, lalu pindahkan semua tagihan kartu lain ke kartu berbunga rendah.

Tutup semua rekening yang sudah tidak dipakai dan gunting kartunya. Untuk sementara, hindari berbelanja dan sebisa mungkin gunakan uang anda untuk mencicil hutang. Selama periode ini, hindari berbelanja. Simpan kartu kredit anda baik-baik. Beberapa orang menyimpan kartu kredinya dengan cara membekukan dalam es di freezer. Cara ini membuat agar tak terjangkau tapi tetap bisa digunakan dalam keadaan darurat.

5. Cek kemajuan Anda setiap bulan. Total utang personal seharusnya tidak lebih dari 30 persen dari total pendapatan anda setiap tahun. Misalkan gaji anda Rp 3 juta, maka utang anda tak boleh lebih dari 10,2 juta.

0 komentar:

Posting Komentar

KEOSABO

Sepenggal kata yang mungkin tak bisa di hilangkan dari dinamika perkembangan kota Sorowako. Tidak sekedar nama, melainkan sebuah rumah, wadah, klub, team, bahkan organisasi professional yag turut memberi warna kehidupan di kota Sorowako. Awalnya Keosabo dibentuk oleh komunitas teman-teman sepergaulan dan seperjuangan pada saat masa SMP sekitar tahun 1999-2000. Dan awalnya adalah komunitas bagi Sahabat2 seangkatan di SMP YPS Sorowako itu sendiri. Mengenai arti atau apa sebenarnya Keosabo itu sendiri..Merupakan kependekan dari Kencang Oke..Santai Boleh yang kemudian di singkat menjadi Keosabo. Nah, mungkin pada saat itu nama ini sangat pas menaungi komunitas ini. Yang pada saat itu memang lagi focus pada komunitas motor dan atau otomotif. Komunitas motor Keosabo di kenal santun dan solid serta bersahabat dengan komunitas2 motor lain di Sorowako

Hari berganti hari, masa beralih masa..Keosabo tumbuh dan berkembang begitu dewasa hingga ke jenjang SMU YPS Sorowako. Di iringi semangat kekeluargaan dan spirit anak muda yang memang lagi dalam masa proses pencarian jati diri (eksistensi), teman2 yang bergabung pun makin bertambah. Bertambahnya anggota makin membuat Keosabo makin penuh dengan nuansa baru dan potensi yang begitu besar. Bukan hanya bidang otomotif fokusnya..dunia musik, sport, dan kegiatan lainnya pun di rambah. Dari skil musik teman2 Keosabo yang hobby musik, maka Sahabat2 mencoba memadukan harmonisasi musik dalam satu band. Sempat eksis di dunia musik Sorowako dengan mengikuti berbagai ajang musik dan pentas seni di Kota Sorowako. Tidak hanya sampai di situ..Keosabo juga terus ikut andil dalam berbagai kegiatan2 positif, kreatif dan intelektual di Sorowako hingga Akhir masa SMU, dan terus solid hingga kini dan detik ini.

Sekarang para personil dan Sahabat2 Keosabo banyak yang menimba ilmu di luar Sorowako. Ada yang di Jogja, Bandung, Makassar, Malang, Jakarta, Surabaya, Semarang, bahkan di luar negeri pun ada. Namun jarak bukan penghambat untuk terus berkomunikasi dan bersatu. Dimana-mana nuansa akrab Keosabo masih terjaga. Jadi, ketika kita kemana2..mo ke Jogja, Bandung, Makassar atau dimanapun..sahabat2 Keosabo dengan ramah menemani. Masih terasa kental aroma persahabatan yang tak lekang oleh waktu. Dasar Anak Keosabo..dimana2 dan kapanpun masih tetap kreatif. Hahaha..Canda tawanya tidak banyak yang berubah, sulit terlupakan dan tergantikan.
Miss u All Friends.
Glory For You All..Forever and Always.
banner angingmammiri
CO.CC:Free Domain

10 chord terlaris untuk minggu ini

chat