Pasar Bebas ASEAN-Tiongkok Berlaku Penuh

JAKARTA - Perjanjian perdagangan bebas ASEAN-Tiongkok atau ASEAN-China Free Trade Agreement (AC-FTA) melaju tak terbendung. Sebanyak 228 sektor industri yang sebelumnya akan dikecualikan tak luput untuk diperdagangkan secara bebas.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, FTA merupakan skema kebijakan kerja sama perdagangan internasional yang sudah disepakati oleh Indonesia, termasuk dalam hal AC-FTA. ''Jadi, harus ditaati,'' ujarnya di Kantor Menko Perekonomian kemarin (4/1).

Hatta mengakui, dalam pelaksanaannya, AC-FTA memang bisa berdampak positif maupun negatif bagi sektor industri di Indonesia. Untuk itu, pemerintah bersama pelaku usaha memetakan dan menemukan adanya potensi pelemahan industri dalam negeri terhadap 228 subsektor industri. ''Karena itu, kami sudah mengirim notifikasi dalam rangka AC-FTA untuk penundaan pemberlakuan tarif bea masuk nol persen pada 228 pos tarif,'' katanya.

Namun, meski Indonesia sudah mengirimkan notifikasi kepada negara-negara ASEAN dan Tiongkok, skema FTA tetap berlaku bagi 228 pos tarif tersebut mulai 1 Januari lalu.

Menteri Perindustrian M.S. Hidayat mengatakan, surat notifikasi kepada ASEAN Council itu dikirim pekan lalu. Surat tersebut memberitahukan bahwa Indonesia ingin berunding dengan negara-negara lain untuk menunda pelaksanaan FTA di 228 subsektor itu. ''Tapi, selama perundingan, FTA tetap berlaku. Kalaupun nanti penundaan disetujui, itu juga tidak gratis karena ada kompensasinya. Nanti kita relakan (ganti, Red) di sektor yang sudah mapan,'' ujarnya.

Menurut Hidayat, tim negosiasi FTA akan diketuai Menko Perekonomian dengan anggota Menkeu, Mendag, Menperin, serta perwakilan Kadin. ''Tim ini secepatnya bekerja. Bulan ini harus sudah mulai proses,'' katanya.

Selain upaya tersebut, kata Hidayat, strategi membendung derasnya barang dari Tiongkok akan dilakukan melalui mekanisme nontarif barrier dan strategi lain untuk menekan biaya ekonomi sehingga bisa meningkatkan daya saing industri lokal. Misalnya, percepatan prosedur perizinan usaha, pengembangan infrastruktur, penekanan suku bunga kredit, serta pemberantasan pungutan liar. ''Untuk nontarif barrier, kami tidak bisa membeber strateginya apa saja. Yang jelas, kami akan berusaha melindungi industri dalam negeri,'' terangnya.

0 komentar:

Posting Komentar

KEOSABO

Sepenggal kata yang mungkin tak bisa di hilangkan dari dinamika perkembangan kota Sorowako. Tidak sekedar nama, melainkan sebuah rumah, wadah, klub, team, bahkan organisasi professional yag turut memberi warna kehidupan di kota Sorowako. Awalnya Keosabo dibentuk oleh komunitas teman-teman sepergaulan dan seperjuangan pada saat masa SMP sekitar tahun 1999-2000. Dan awalnya adalah komunitas bagi Sahabat2 seangkatan di SMP YPS Sorowako itu sendiri. Mengenai arti atau apa sebenarnya Keosabo itu sendiri..Merupakan kependekan dari Kencang Oke..Santai Boleh yang kemudian di singkat menjadi Keosabo. Nah, mungkin pada saat itu nama ini sangat pas menaungi komunitas ini. Yang pada saat itu memang lagi focus pada komunitas motor dan atau otomotif. Komunitas motor Keosabo di kenal santun dan solid serta bersahabat dengan komunitas2 motor lain di Sorowako

Hari berganti hari, masa beralih masa..Keosabo tumbuh dan berkembang begitu dewasa hingga ke jenjang SMU YPS Sorowako. Di iringi semangat kekeluargaan dan spirit anak muda yang memang lagi dalam masa proses pencarian jati diri (eksistensi), teman2 yang bergabung pun makin bertambah. Bertambahnya anggota makin membuat Keosabo makin penuh dengan nuansa baru dan potensi yang begitu besar. Bukan hanya bidang otomotif fokusnya..dunia musik, sport, dan kegiatan lainnya pun di rambah. Dari skil musik teman2 Keosabo yang hobby musik, maka Sahabat2 mencoba memadukan harmonisasi musik dalam satu band. Sempat eksis di dunia musik Sorowako dengan mengikuti berbagai ajang musik dan pentas seni di Kota Sorowako. Tidak hanya sampai di situ..Keosabo juga terus ikut andil dalam berbagai kegiatan2 positif, kreatif dan intelektual di Sorowako hingga Akhir masa SMU, dan terus solid hingga kini dan detik ini.

Sekarang para personil dan Sahabat2 Keosabo banyak yang menimba ilmu di luar Sorowako. Ada yang di Jogja, Bandung, Makassar, Malang, Jakarta, Surabaya, Semarang, bahkan di luar negeri pun ada. Namun jarak bukan penghambat untuk terus berkomunikasi dan bersatu. Dimana-mana nuansa akrab Keosabo masih terjaga. Jadi, ketika kita kemana2..mo ke Jogja, Bandung, Makassar atau dimanapun..sahabat2 Keosabo dengan ramah menemani. Masih terasa kental aroma persahabatan yang tak lekang oleh waktu. Dasar Anak Keosabo..dimana2 dan kapanpun masih tetap kreatif. Hahaha..Canda tawanya tidak banyak yang berubah, sulit terlupakan dan tergantikan.
Miss u All Friends.
Glory For You All..Forever and Always.
banner angingmammiri
CO.CC:Free Domain

10 chord terlaris untuk minggu ini

chat