Pemerintah Dinilai Sangat Mudah Diintervensi Soal TDL

Jakarta - Pemerintah akhirnya mengubah mekanisme perhitungan kenaikan tarif dasar listrik (TDL) industri setelah diprotes pengusaha. Pemerintah pun dinilai sangat mudah diintervensi.

"Keputusan ini menunjukkan kalau pemerintah sangat mudah intervensi," ujar pengamat kelistrikan Fabby Tumiwa berbincang dengan detikFinance, Selasa (20/7/2010).

Seperti diketahui, pemerintah telah menetapkan kenaikan TDL berdasarkan Peraturan Menteri ESDM no 07 tahun 2010. Namun Permen ESDM itu mendapat protes karena ternyata tidak sesuai dengan perjanjian semula sebesar 6-15% untuk industri.

Kalangan pengusaha pun lantas melontarkan protes karena kenaikan TDL mencapai 35-47% bahkan untuk UKM mencapai 80%. Mereka pun mengadu ke DPR karena merasa pemerintah telah mengingkari kesepakatan. Dan setelah dilakukan pertemuan antara pemerintah, DPR dan pengusaha, akhirnya disepakati kenaikan TDL hanya sekitar 10-15% dengan kenaikan maksimum sebesar 18%.

Menurut Fabby, seharusnya jika pemerintah sudah mengambil suatu kebijakan maka pemerintah harus tetap konsisten pada apa yang diputuskannya.

"Harusnya saat pengusaha protes, pemerintah bilang oke, kami terima masukannya tapi kasih waktu kami satu bulan untuk mengkaji itu. Jadi jangan langsung bilang oke," kata Fabby.

Ia juga merasa heran mengapa dengan mudahnya pemerintah mengubah keputusan yang secara politik sudah diputuskan bersama Dewan Perwakilan Rakyat dan juga sudah dituangkan dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 07 Tahun 2010.

Lagipula, sebelum opsi-opsi kenaikan TDL diajukan ke Komisi VII DPR, pemerintah sudah berkomunikasi dengan kalangan pengusaha, namun mengapa protes justru malah bermunculan saat keputusan sudah diambil dan disepakati dengan DPR.

"PLN dan pengusaha juga pasti sudah melakukan diskusi yang panjang, tapi kenapa ada protes seperti ini. Jadi kalau dilihat kisruh kenaikan TDL ini menunjukkan usulan kenaikan TDL pemerintah ini tidak matang. Ada konsultasi yang tidak jalan di sini dan ini tanggung jawab Menteri ESDM," jelasnya.

Ia menilai seharusnya pemerintah tidak perlu melibat PLN dalam kisruh tersebut karena menurut UU Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan menyebutkan bahwa PLN hanya bertugas untuk menyediakan listrik bagi masyarakat.

"Untuk soal TDL seharusnya tidak melibatkan PLN. PLN itukan tugasnya menyediakan listrik. Tapi ini PLN malah diminta untuk diskusi soal tarif dengan pengusaha," tambahnya.

0 komentar:

Posting Komentar

KEOSABO

Sepenggal kata yang mungkin tak bisa di hilangkan dari dinamika perkembangan kota Sorowako. Tidak sekedar nama, melainkan sebuah rumah, wadah, klub, team, bahkan organisasi professional yag turut memberi warna kehidupan di kota Sorowako. Awalnya Keosabo dibentuk oleh komunitas teman-teman sepergaulan dan seperjuangan pada saat masa SMP sekitar tahun 1999-2000. Dan awalnya adalah komunitas bagi Sahabat2 seangkatan di SMP YPS Sorowako itu sendiri. Mengenai arti atau apa sebenarnya Keosabo itu sendiri..Merupakan kependekan dari Kencang Oke..Santai Boleh yang kemudian di singkat menjadi Keosabo. Nah, mungkin pada saat itu nama ini sangat pas menaungi komunitas ini. Yang pada saat itu memang lagi focus pada komunitas motor dan atau otomotif. Komunitas motor Keosabo di kenal santun dan solid serta bersahabat dengan komunitas2 motor lain di Sorowako

Hari berganti hari, masa beralih masa..Keosabo tumbuh dan berkembang begitu dewasa hingga ke jenjang SMU YPS Sorowako. Di iringi semangat kekeluargaan dan spirit anak muda yang memang lagi dalam masa proses pencarian jati diri (eksistensi), teman2 yang bergabung pun makin bertambah. Bertambahnya anggota makin membuat Keosabo makin penuh dengan nuansa baru dan potensi yang begitu besar. Bukan hanya bidang otomotif fokusnya..dunia musik, sport, dan kegiatan lainnya pun di rambah. Dari skil musik teman2 Keosabo yang hobby musik, maka Sahabat2 mencoba memadukan harmonisasi musik dalam satu band. Sempat eksis di dunia musik Sorowako dengan mengikuti berbagai ajang musik dan pentas seni di Kota Sorowako. Tidak hanya sampai di situ..Keosabo juga terus ikut andil dalam berbagai kegiatan2 positif, kreatif dan intelektual di Sorowako hingga Akhir masa SMU, dan terus solid hingga kini dan detik ini.

Sekarang para personil dan Sahabat2 Keosabo banyak yang menimba ilmu di luar Sorowako. Ada yang di Jogja, Bandung, Makassar, Malang, Jakarta, Surabaya, Semarang, bahkan di luar negeri pun ada. Namun jarak bukan penghambat untuk terus berkomunikasi dan bersatu. Dimana-mana nuansa akrab Keosabo masih terjaga. Jadi, ketika kita kemana2..mo ke Jogja, Bandung, Makassar atau dimanapun..sahabat2 Keosabo dengan ramah menemani. Masih terasa kental aroma persahabatan yang tak lekang oleh waktu. Dasar Anak Keosabo..dimana2 dan kapanpun masih tetap kreatif. Hahaha..Canda tawanya tidak banyak yang berubah, sulit terlupakan dan tergantikan.
Miss u All Friends.
Glory For You All..Forever and Always.
banner angingmammiri
CO.CC:Free Domain

10 chord terlaris untuk minggu ini

chat