Danau Matano Diminati Peneliti

by ksb group


Sorowako, Sulsel- Danau Matano di Kabupaten Luwu Timur (Lutim), Sulawesi Selatan (Sulsel) salah satu dari tiga danau di kawasan danau Malili diminati banyak peneliti dari mancanegara.

Kawasan danau Malili yang meliputi Danau Matano, Danau Mahalona dan Danau Towuti merupakan satu dari tiga sistem danau serupa yang ada di dunia, yang mirip seperti Danau Malili ada di Afrika dan di Amerika.

Hal itu dikemukakan Aquatic Resources Management dari Universitas Tadulako Palu, Ir Fadly Y. Tantu, MSi yang sudah 8 tahun meneliti Danau Matano untuk disertasi doktornya di Institut Pertanian Bogor, pada acara diskusi "Upaya konservasi Danau Matano dan pengembangan usaha produktif di sektor perikanan air tawar" di Sorowako, Luwu Timur, Kamis.

Diskusi ini merupakan kerjasama Pemerintah kabupaten Lutim dengan perusahaan tambang nikel PT Inco Sorowako dan para pemangku kepentingan lainnya. Tujuannya, antara lain, mengupayakan pelestarian sumber daya alam yang ada di Danau Matano dan danau lainnya sekaligus menjajaki pengembangan perikanan budidaya di komplek Danau Malili ini.

Tetapi, lanjut Fadly, di Afrika dan Amerika, kondisi danaunya sudah tercemar, sedangkan Danau Malili masih dalam kondisi yang baik.

Selain keunikan itu, Danau Matano juga memiliki ikan endemik yang harganya di pasar ekspor mencapai Rp250.000/ekor.

"Mungkin bagi warga di sini, itu merupakan ikan biasa tetapi di Jakarta atau di luar negeri, itu menjadi ikan hias yang mahal. Saya sudah cek, sebagian ikan endemik di sini sudah beredar di Jakarta," ungkap Fadly.

Dari hasil penelitan Fadly, ada sekitar 32 jenis ikan hias endemik di Danau Malili ini yang tidak terdapat di belahan dunia lainnya, antara lain, ada ikan Butini, Opudi, dan udang kecil.

Ikan Butini bisa menjadi ikan konsumsi nasional. Karena itu, hati-hati memasukkan ikan dari luar ke danau ini karena ikan-ikan itu bisa memangsa ikan-ikan endemik yang berarti membunuh masa depan kita.

Danau-danau di Pulau Jawa sebagai contohnya yang sudah musnah ikan endemiknya dan yang ditemukan adalah ikan dari luar seperti ikan Mas, ikan Louhan, ikan Mujair, ikan Nila, ikan Lele Dumbo, bahkan ada ikan dari Afrika dan Amerika.

"Kalau mau mengembangkan ikan di Danau Matano, kembangkanlah ikan lokal. Melalui pertemuan ini kita buat rekomendasinya, "ujarnya.

Panorama di Danau Matano sangat mengagumkan, sebab termasuk danau paling jernih di dunia. Karena bisa melihat dengan jelas ke kedalaman air sekitar 24 meter.

Jarak pandang sejauh itu sangat jarang di dunia. Kebanyakan danau di dunia airnya keruh sehingga jarak pandangnya terbatas, ujarnya.

Karena kejernihan Danau Matano, maka danau ini menjadi potensi untuk "under water fashion".

"Kami sudah beberapa kali membuat foto bawah air. Hasilnya sangat bagus untuk pemotretan seperti yang sering tampil untuk foto-foto fashion cuma ini diambil di bawah air. Tidak banyak tempat di dunia yang bisa untuk under water fashion," kata Ketua Sorowako Diving Club, Bayu Aji.

Superintendent Government Relations PT Inco, Andi Erwin mengusulkan pembentukan Forum Pelestarian Danau Malili.

"Forum itu menjadi wadah semua stake holder untuk membahas, mengkaji, sekaligus membuat program yang terintegrasi untuk pelestarian danau ini. Jadi, sebelum dikembangkan perikanan, harus dikaji dulu dengan seksama dampaknya terhadap habitat danau ini. Jangan sampai karena keinginan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi tetapi mengorbankan lingkungan," ujarnya.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Pemkab Luwu Timur, Ir Zakaria, MSi, mengatakan, pemerintah akan mengupayakan program perlindungan dan rehabilitasi sumber daya danau serta mengupayakan regulasi untuk perlindungan dan pelestarian, jangan sampai seperti danau di Jawa dan Sumatera yang disesaki keramba jaring apung sehingga menganggu ekosistem danau yang pada gilirannya berdampak pada kelestarian danau.

"Bisa saja nanti diatur berapa maksimal keramba jaring apung yang boleh beroperasi di danau ini. Mari kita jaga danau-danau ini yang merupakan warisan dunia dan akan banyak wisatawan mancanegara datang ke sini bila kita kampanyekan," ujarnya.

Pada akhir diskusi, para peserta sepakat untuk menjaga dan melindungi kelestarian Danau Matano, termasuk upaya untuk perikanan budidaya di danau ini.

0 komentar:

Posting Komentar

KEOSABO

Sepenggal kata yang mungkin tak bisa di hilangkan dari dinamika perkembangan kota Sorowako. Tidak sekedar nama, melainkan sebuah rumah, wadah, klub, team, bahkan organisasi professional yag turut memberi warna kehidupan di kota Sorowako. Awalnya Keosabo dibentuk oleh komunitas teman-teman sepergaulan dan seperjuangan pada saat masa SMP sekitar tahun 1999-2000. Dan awalnya adalah komunitas bagi Sahabat2 seangkatan di SMP YPS Sorowako itu sendiri. Mengenai arti atau apa sebenarnya Keosabo itu sendiri..Merupakan kependekan dari Kencang Oke..Santai Boleh yang kemudian di singkat menjadi Keosabo. Nah, mungkin pada saat itu nama ini sangat pas menaungi komunitas ini. Yang pada saat itu memang lagi focus pada komunitas motor dan atau otomotif. Komunitas motor Keosabo di kenal santun dan solid serta bersahabat dengan komunitas2 motor lain di Sorowako

Hari berganti hari, masa beralih masa..Keosabo tumbuh dan berkembang begitu dewasa hingga ke jenjang SMU YPS Sorowako. Di iringi semangat kekeluargaan dan spirit anak muda yang memang lagi dalam masa proses pencarian jati diri (eksistensi), teman2 yang bergabung pun makin bertambah. Bertambahnya anggota makin membuat Keosabo makin penuh dengan nuansa baru dan potensi yang begitu besar. Bukan hanya bidang otomotif fokusnya..dunia musik, sport, dan kegiatan lainnya pun di rambah. Dari skil musik teman2 Keosabo yang hobby musik, maka Sahabat2 mencoba memadukan harmonisasi musik dalam satu band. Sempat eksis di dunia musik Sorowako dengan mengikuti berbagai ajang musik dan pentas seni di Kota Sorowako. Tidak hanya sampai di situ..Keosabo juga terus ikut andil dalam berbagai kegiatan2 positif, kreatif dan intelektual di Sorowako hingga Akhir masa SMU, dan terus solid hingga kini dan detik ini.

Sekarang para personil dan Sahabat2 Keosabo banyak yang menimba ilmu di luar Sorowako. Ada yang di Jogja, Bandung, Makassar, Malang, Jakarta, Surabaya, Semarang, bahkan di luar negeri pun ada. Namun jarak bukan penghambat untuk terus berkomunikasi dan bersatu. Dimana-mana nuansa akrab Keosabo masih terjaga. Jadi, ketika kita kemana2..mo ke Jogja, Bandung, Makassar atau dimanapun..sahabat2 Keosabo dengan ramah menemani. Masih terasa kental aroma persahabatan yang tak lekang oleh waktu. Dasar Anak Keosabo..dimana2 dan kapanpun masih tetap kreatif. Hahaha..Canda tawanya tidak banyak yang berubah, sulit terlupakan dan tergantikan.
Miss u All Friends.
Glory For You All..Forever and Always.
banner angingmammiri
CO.CC:Free Domain

10 chord terlaris untuk minggu ini

chat