Volume perdagangan mencapai 14,96 miliar lot saham. Tercatat 166,38 ribu kali transaksi senilai Rp 5,3 triliun. Sebanyak 62 saham mengalami kenaikan harga, 112 saham melemah, dan 54 saham stagnan.
Analis BNI Securities Al Fatih menilai, keluarnya investor dari pasar merupakan hal yang wajar karena sejak awal Maret lalu indeks melonjak 30 persen. ''Dalam tiga hari terakhir, indeks kita naik-turun di kisaran 1.600 sampai 1.700,'' ujarnya.
Saham yang turun, antara lain, HM Sampoerna Tbk (HMSP) sebesar Rp 500 per saham menjadi Rp 11.000, Astra International (ASII) turun Rp 250 per saham menjadi Rp 15.250, Bumi Resources (BUMI turun Rp 190 menjadi Rp 1.260, Astra Agro Lestari (AALI) turun Rp 150 menjadi Rp 14.800.
''Proses politik yang menunjukkan ketidakpastian, yang ditandai dengan pecahnya koalisi, membuat pasar kembali berhitung,'' tuturnya.
Sementara pengamat pasar modal Ikhsan Binarto menilai aksi profit taking didominasi investor lokal sehingga menekan indeks. Koreksi terutama terjadi di sektor pertambangan yang minus 4,2 persen dan perkebunan minus 3,3 persen. Hanya saham-saham sektor perbankan yang menguat dan menopang bursa.
''Kondisi overbought yang cukup lama menjadi katalis penurunan indeks sampai ke keseimbangan baru,'' kata analis Optima Securities itu. Meskipun indeks turun, dia menilai major uptrend masih dominan. Itu dindikasikan dari transaksi yang masih cukup tinggi
0 komentar:
Posting Komentar