JAKARTA: Otoritas moneter dan fiskal perlu bersinergi dalam menangkal dampak negatif dari derasnya aliran modal masuk a.l. melakukan intervensi dengan pajak dan pengenaan jangka waktu tertentu untuk investasi portfolio.
Ahmad Erani Yustika, ekonom Institute for Development of Economic and Finance (Indef), mengatakan agak sulit untuk bisa mengalihkan modal asing di portofolio ke investasi langsung (foreing direct investment/FDI) kecuali masalah perijinan usaha, kurangnya dukungan infrastruktur , dan keterbatasan pasokan energi bisa teratasi dalam waktu singkat.
“Kalau untuk perijinan mungkin bisa cepat, tetapi untuk infrastruktur dan energi ternyata lambat. Paling cepat modal-modal tersebut beralih ke FDI 2 tahun, itu pun kalau ada langkah sistematis dari pemerintah,” ujarnya, hari ini.
Apabila ingin mengendalikan aliran modal dalam waktu singkat, lanjut Erani, dibutuhkan sejumlah langkah pragmatis dari Bank Indonesia dan pemerintah a.l. mengenakan pajak terhadap dana asing yang masuk ke Tanah Air seperti yang dilakukan oleh Brazil.
“Atau memberlakukan pengenaan jangka waktu tertentu [invetasi portofolio] dan mengurangi arus modal masuk,” tuturnya.
Menurut dia, untuk mengurangi arus modal masuk juga bisa dengan tingkat suku bunga acuan pada level yang lebih tinggi dari sekarang. Namun hal ini memang berpotensi memicu inflasi, sehingga perlu kordinasi yang baik antara pemerintah dengan otoritas moneter.
Caps goalie miffed by nachos on ice during goal
44 menit yang lalu
1 komentar:
seharusnya memang harus bersinergi supaya ditemukan solusi untuk aliran modal.
Posting Komentar