Masjid di Mesir (Foto: AP)
KAIRO - Pemerintah Mesir memiliki cara unik agar azan berkumandang secara tepat di negaranya. Ibu Kota Kairo, menjadi contoh di mana suara azan saat ini telah tersentuh dengan teknologi.
Sekira empat ribu masjid di Kairo nantinya akan menyiarkan azan yang sama secara bersamaan dari satu sumber. Proyek yang sudah direncanakan selama enam tahun, sedianya akan dimulai pada hari pertama Ramadan. Sayangnya tertunda satu hari, karena kesalahan teknis.
"Warga Mesir memiliki masalah dengan waktu," cetus pejabat Kementerian Agama Mesir Syekh Salem Abdel-Galil.
"Tujuan kami tidak lebih untuk menyeragamkan waktu azan di setiap masjid. Kami juga dapat mengawasi kualitas suara dari muazin yang mengumandangkan azan," ungkap Syekh Salem Abdel-Galil seperti dikutip Associated Press, Jumat (13/8/2010).
Populasi Kairo yang padat memang membuat kekacauan saat waktu salat datang. Hal ini disebabkan perbedaan berkumandangnya azan dari tiap-tiap masjid yang ada di Kairo.
Program senilai USD175 ribu atau sekira Rp1,5 miliar (Rp9,000 per dolar) ini, akan memberikan kelengkapan berupa penerima gelombang radio yang dipasang di tiap masjid di Kairo.
Syekh Abdel-Galil menyatakan, tiap masjid di Kota Kairo diperkirakan akan menerima perangkat elektronik ini paling tidak hingga akhir Ramadan ini.
Teknologi sebenarnya bukan pertama kalinya dilakukan. Negara seperti Suriah, Uni Emirat Arab dan Turki sebelumnya sukses menerapkan teknologi ini. Tetapi di Kairo makin bertambah karena banyaknya masjid yang tidak terdaftar secara resmi oleh pemerintah.
0 komentar:
Posting Komentar